Sabtu, 17 September 2011

malam yang histeris



   Di tengah kegelapan malam, seorang tetangga Yuto Nakajima menjerit histeris. Kamar Yuto yang terletak di sisi kanan rumah serta berdekatan dengan dinding rumah sebelah, membuatnya terbangun dari tidur lelapnya, saat mendengar teriakan eorang wanita. Ia bergegas beranjak dari kasurnya, menuju jendela. Sambil mengucek mata, Yuto membuka gorden dan mengamati situasi di rumah tetangga nya itu.
    Yuto tersentak kaget ketika sosok bayangan hitam sekilas menyelinap keluar dari rumah itu. Karena lampu tengah ruymah tersebut dimatikan, maka Yuto tak mampu mengetahui secara jelas orang itu. Dengan terburu-buru, Yuto keluar dari kamarnya melintasi tengah rumah sambil menoleh ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 11 malam lewat 13 menit. Setelah membuka pintu, Ia segera berlari ke rumah sebelah dan mendobrak pintunya. Namun, pintu tersebut tidak terbanting karena barusan terbuka oleh seseorang yang dilihat Yuto tadi.
     Ternyata seisi rumah tersebut kelam. Yuto berjalan sambil meraba sekitarnya, Tiba-tiba tampak da sinar terang yang berasal dari ruangan berikutnya. Yuto cepat-cepat menuju asal sinar terang dari benda balok yang berdiriitu.
   "Sial...sepertinya sudah terjadi..." gumam Yuti menahan nafas terengah-engah.
   "pembunuhan!" Yuto terperanjat ketika melihat perempuan paruh bayah terbujur kaku di depan lemari pendingin yang terbuka lebar. Yuto mendekati orang tersebut, "bibi Manemi...bibi Manemi!"Yuto mengangkat kepala wanita yang ternyata dikenalinya tersebut secara perlahan. Cairan merah membaluri telapak tangan kanan Yuto.

Wisdomquotes of Conan

Ternyata, Conan itu always says, the truth is only one, kebenaran itu hanya satu, lah terus kejahatannya banyak dong. Ada lagi, “jangan memikirkan perasaan pribadi lota pada orang lain, dikala kebenaran sedikit lagi akan terungkap.” Mungkin ngaak terlalu mirip, namun mkasudnya adalah jangan membela orang terdekat seperti sahabat sejati dalam situasi dimana pelaku belum ditangkap, karena akan menuupi kebenaran yang ada di depan mata.

Kita harus siap jika mengetahui pelakunya dalah kawan terbaik kita, karena dibalik itu semua pasti ada alasannyta, dan hal itu manusiawi akan tetapi kurang dimasuk akal saja. Kita tidak tahu betul bagaimana sifat asli orang itu, mungkin karena hal sepele akan membunuh, namun baginya itu adalah hal negative dan harus dimusnahkan.

Oblivion experienceduring My lebaran Holiday

Hari raya Idul Fitri kemarin, bagiku tdk terlalu menyenangkan. Libur lebaran selama beberapa hari itu, Cuma diisi dengan berdiam diri di rumah. “ I stayed at home, and turn on the TV ”. meskipun tidak kemana-mana, “that’s not a big deal, cause I always enjoy it”.

Ada hal yang bias “make me fun” ketika menonton TV, yaitu sebuah film menarik juga memang seleranya aku, yah, Conan The Movie. Sebagai pecionta detektif,enggak relevan dong masak aku nyaksiin film selain dari itu. Bahkan sehabis nonton, “I felt like more energic, again. Something magic cross in quickly to myself”.

May be, my oliday is not good enough, I can’t imagine. Mengapa setelah bertahun-tahun lamanya, baru klerasa yang namanya lebaran kali ini membosankan. Memang keluargaku enggak merencanakan mudik lebaran.

Hah, ceritaku ini sama sekali nggak mnegesankan. Namun, namanya juga lebaran, pasti kesan silahturahim dan berbagi sesama kerabat atau tetangga gnnak bakal hilang. Yah, aku memang nggak mengunjungi mereka, akunya yang kurang berinisiatif kali ya, tapi tetap saja tali persaudaraan itu harus tetap dipertahankan erat.

So I apologioes a lot, mungkin Allah sudah memberikan yang terbaik bagiku, namun aku saja yag kurang menikmati kebahagiaan di hari lebaran, sehingga aku kurang merasakan “hilarious”.

But, such as I said, “I always enjoy it”. So, I think this was an oblivion experience. Oh ya, karena terlalu syik libur selama kurang lbh 2 minggu, rasanya enggan untuk sekolah. May be, I have passed the bore holiday, but something more made me boring, yeah, go to school. Haha.